Terapi Foto Sembuhkan Anorexia

on

New York, Seorang pasien anorexia (gangguan psikis tidak mau makan karena takut gemuk) dibiarkan berpose sesukanya dengan berjalan kesana kemari sambil difoto. Hasil fotonya ditunjukkan kepada pasien dan sang terapis menerangkan bentuk tubuhnya yang tidak normal dan mencoba melihat kecantikannya dari sisi fotografi.

Begitulah terapi yang dilakukan seorang foto terapis, Ellen Fisher Turk. Dia mengatakan terapi foto bisa dilakukan untuk menyembuhkan seseorang dari penyakit fisik maupun mental, dan penyakit anoreksia adalah penyakit yang paling banyak disembuhkan dengan terapi foto tersebut.

"Penyakit pola makan seperti anoreksia secara tidak langsung mempengaruhi bentuk tubuh. Sehingga dari sisi fotografi akan terlihat sekali bentuk tubuhnya. Penyakit mental seperti korban kekerasan seksual juga bisa disembuhkan dengan terapi ini," ujar Ellen seperti dikutip dari ABCnews, Selasa (27/10/2009).

Penyakit anoreksia adalah penyakit psikologi yang menyebabkan seseorang merasa tidak nyaman dengan bentuk tubuhnya sendiri. Ia selalu merasa gemuk padahal menurut orang lain biasa-biasa saja. Penyebabnya bisa karena tekanan sosial, pengaruh lingkungan, keluarga, genetik, depresi dan lainnya.

"Selama sesi foto, saya membiarkan pasien berpose sesukanya. Setelah itu saya menunjukkan hasil foto itu padanya dan memberi pengarahan tentang bentuk tubuhnya yang tidak normal dan mencoba melihat kecantikannya dari sisi fotografi," jelas Ellen.

Seorang fotografer lainnya dari Inggris, Rosy Martin mengatakan bahwa dirinya mulai tertarik menjadi seorang foto terapis sejak tahun 1980-an ketika mengabadikan foto seorang wanita yang terkena kanker payudara.

"Terapi ini lebih menunjukkan pada seseorang apa yang terlihat dari sebuah foto, dan dari situ pasien bisa bercerita dan mengungkapkan keluh kesahnya menderita sebuah penyakit. Hal itu akan membantunya melepaskan beban dan stres yang dialaminya," ujar Martin.

Fotografi punya efek khusus yang akan mempengaruhi psikologi secara tidak langsung. "Ini bisa jadi terapi yang aman dan perlu dicoba," imbuh Martin.

Namun terapi ini harus dilakukan oleh orang yang benar-benar profesional dan memiliki pengaruh psikologi yang kuat terhadap pasien. Jika tidak, pasien malah menjadi tertutup bahkan kabur saat difoto.

"Tidak semua orang suka difoto. Mereka mungkin tidak siap untuk menunjukkan tubuhnya secara langsung, apalagi dalam keadaan bugil," ujar Judy Weiser, seorang psikolog dari Vancouver, Kanada.

Sumber :

0 komentar:

Posting Komentar