Tahi Kuping Lengket dan Bau Sebabkan Kanker Payudara

on

Jakarta, Anda yang jarang membersihkan tahi kuping sebaiknya berhati-hati. Kombinasi tahi kuping yang basah dan berbau ternyata ada hubungannya dengan mutasi dalam gen kanker payudara jenis ABCC11. Sebuah penelitian di Jepang membuktikannya.

Hasil penelitian yang dilaporkan dalam Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB) Journal yang detikHealth kutip dari health24, Kamis (2/7/2009) menyebutkan bahwa mutasi gen ABCC11 pada penyakit kanker payudara terjadi pula pada tahi kuping dengan tipe basah dan lengket.

"Kami menemukan sebuah mutasi pada gen ABCC11, yang setelah diteliti ternyata berasal dari tipe tahi kuping yang basah dan lengket," ungkap Dr. Toshihisa Ishikawa dari Institut Teknologi Tokyo, Jepang.

Mengapa dan bagaimana hal tersebut dapat terjadi masih belum diketahui.

Tahi kuping terbentuk dari keringat yang dihasilkan oleh kelenjar keringat manusia. Tahi kuping seseorang ternyata mempengaruhi bau badannya. Terdapat dua tipe tahi kuping manusia, yaitu kering dan basah. Orang Asia umumnya memiliki tahi kuping kering, sedangkan orang Eropa dan Afrika umumnya basah dan agak lengket.

Studi yang dilakukan oleh Ishikawa dan mitranya menunjukkan bahwa mutasi gen 538G>A mempengaruhi beberapa fungsi protein ABCC11, yang selanjutnya mempengaruhi kerja dari kelenjar keringat. Kemungkinan hal inilah yang menyebabkan tahi kuping yang basah dan agak lengket menjadi salah satu sumber kanker payudara.

Meskipun masalah tahi kuping kedengaran sepele, tapi penelitian ini tidak main-main. Karena terdapat bukti-bukti klinik yang menunjukkan bahwa formasi G dalam gen ABCC11 sangat dekat hubungannya dengan tahi kuping tipe basah, lengket dan berbau.

Untuk ke depannya, tipe-tipe mutasi genetik pada gen ABCC11 dapat menjadi acuan untuk mendiagnosa tahi kuping dengan tipe berbahaya (basah, lengket, bau) yang saat ini menjadi sebuah penyakit yang menakutkan di negeri sakura tersebut.

Untuk mendeteksi tipe gen dengan cepat, para ahli mengembangkan metode yang memungkinkan analisis mutasi gen ABCC11 dalam 30 menit. Metode tersebut akan tersedia dalam bentuk alat khusus yang dapat menganalisis hubungan genetik antara tahi kuping, bau badan yang kurang enak, dan risiko kanker payudara.

Sumber :

0 komentar:

Posting Komentar