Mengobati Sakit Punggung Dengan Terapi Bicara

on 0 komentar Read Full Article

Jakarta, Sakit punggung tidak hanya dirasakan oleh orang yang sudah berusia lanjut. Laki-laki dan perempuan yang terlalu sering duduk atau membawa barang berat juga bisa dilanda nyeri punggung. Tapi ternyata membicarakan tentang sakit punggung dapat membantu meringankan rasa sakit.

Studi ini melibatkan ratusan orang dewasa yang memiliki masalah sakit punggung kronis. Hasil penelitian ditemukan pasien yang mendapatkan kursus singkat terapi bicara mendapatkan manfaat pengurangan rasa sakit di bagian punggungnya.

Berdasarkan laporan Lancet didapatkan dengan melakukan diskusi selama 9 jam dan pemberian berbagai saran, pasien dapat merasakan perbedaan yang signifikan dalam hal pengurangan rasa sakit dan kekakuan serta dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

Dibandingkan dengan pengobatan lain yang menghabiskan banyak uang seperti fisioterapi atau akupuntur, terapi bicara ini dapat memberikan manfaat cara membantu pasien dengan lebih mudah serta relatif lebih murah sehingga dapat mengurangi rasa sakit punggung yang dialaminya hampir setiap hari.

Rata-rata pasien sakit punggung kronis dapat menghabiskan banyak uang untuk obat-obatan, fisioterapi, akupuntur, operasi atau pengobatan lainnya. Hal ini juga bisa mempengaruhi penurunan produktifitas dari orang tersebut.

Tim dokter dari Warwick University melibatkan 700 laki-laki dan perempuan yang mengalami sakit punggung kronis. Semua pasien diberikan saran tentang menghindari bedrest, tetap aktif serta menggunakan obat penghilang rasa sakit. Dua pertiga pasien diberikan sesi terapi dengan memberinya waktu untuk berbicara dan berpikir mengenai rasa sakitnya dan ketidakmampuan beraktivitas.

Pasien didorong untuk berpikir positif dan secara bertahap menjadi lebih aktif dengan melakukan olahraga atau hobi yang menyenangkan. Setelah setahun melakukan terapi ini, peserta yang mendapatkan terapi bicara lebih bisa meningkatkan kualitas hidup serta mengurangi rasa sakit dipunggungnya sebesar dua kali lipat.

"Perawatan yang baik bisa memperbaiki kualitas hidup serta memberikan pengobatan yang efektif terhadap sakit punggung akut atau kronis agar bisa beraktivitas kembali," ujar Profesor Sarah Domba, seperti dikutip dari Dailymail, Senin (1/3/2010).

Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Dr Laxmaiah Manchikanti seorang ahli sakit punggung dari Amerika Serikat menuturkan hasil yang didapatkan dari terapi ini cukup mengsankan. Biaya yang dikeluarkan untuk perawatan ini lebih baik dibandingkan perawata akupuntur atau yang lainnya.

"Secara keseluruhan terapi ini menunjukkan hasil yang baik dan bisa menjadi pilihan pengobatan yang baik untk dokter atau perawat saat menangani masalah sakit pungggung pasiennya," ujarnya.

(ver/ir) 

Sumber :

Diet DASH untuk Penderita Darah Tinggi

on 0 komentar Read Full Article

Cape Town, Penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) harus pintar-pintar mengatur makanannya. Dua makanan utama yang dapat mempengaruhi hipertensi adalah asupan garam atau natrium dan asupan kalium.

Tapi ada cara diet yang bisa dilakukan untuk penderita hipertensi yakni Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension).

Diet dengan cara mengatur garam dan kalium ini dikembangkan di Amerika Serikat tapi telah berhasil digunakan di seluruh dunia dan tak terkecuali Afrika Selatan.

Asal tahu saja, Afrika Selatan pada umumnya, dan penduduk kulit hitam pada khususnya, rentan terhadap hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Diperkirakan 24,4 persen dari orang dewasa berkulit hitam di Afrika Selatan menderita penyakit hipertensi. Akibatnya banyak yang terserang stroke dan kerusakan otak pada populasi ini. Asupan garam dan kalium yang tinggi menjadi penyebabnya.

Padahal WHO merekomendasikan rasio natrium terhadap kalium dalam makanan adalah 1:1. Namun dalam populasi kulit hitam, konsumsi natrium sangat tinggi hingga 8 gram/hari dibandingkan dengan yang disarankan maksimum 6 gram/hari). Sedangkan asupan kalium sangat rendah (50-60 mmol/hari). Inilah yang menyebabkan banyak orang yang menderita tekanan darah tinggi di Afrika selatan.

Studi yang dilakukan oleh Profesor Karen Charlton dan timnya pada tahun 2007 di University of Cape Town dan Dewan Penelitian Medis di Cape Town, terhadap diet DASH mencapai hasil yang menjanjikan pada 80 pasien berkulit hitam dengan hipertensi ringan hingga sedang yang menerima pengobatan antihipertensi. Hanya dengan mengubah enam item makanan dalam diet mereka selama delapan minggu.

Diet DASH telah memberikan bukti ilmiah bahwa makan banyak buah-buahan, sayuran dan gandum utuh disertai sedikit susu rendah lemak atau bebas lemak, dapat meningkatkan kalium, magnesium dan kalsium asupan. Sekaligus mengurangi asupan natrium ke tingkat yang dapat diterima untuk mengurangi tekanan darah.

Tim Prof Charlton menyediakan roti, margarin, kaldu, sup campur dan penguat rasa dengan lebih sedikit natrium atau garam konten dan 500 ml Maas per hari (susu asam tak berbumbu) pada 40 'peserta tes' untuk jangka waktu delapan minggu.

40 orang lainnya dikelompokkan sebagai 'peserta kontrol' yang diberikan diet yang sama dengan garam konten normal dan 500 ml minuman manis dingin untuk periode hari yang sama.

Setelah delapan minggu, tekanan darah sistolik rata-rata peserta tes 6,2 mm Hg lebih rendah dari peserta kontrol. Sedangkan tekanan darah sistolik dan diastolik BP peserta kontrol yang diukur dengan pemantau tekanan darah ambulatory 24 jam rata-rata di atas 4,5 mm Hg lebih rendah dari peserta tes.

Dalam kelompok peserta tes asupan natrium tetep tidak berubah, sementara pada kelompok peserta kontrol meningkat hampir 1 gram per hari.

Asupan nutrisi meningkat secara dramatis. Asupan kalsium meningkat hampir dua kali lipat, asupan kalium hampir 900 mg per hari dan asupan magnesium meningkat sebesar 84 mg per hari dalam kelompok tes.

Perlu diketahui bahwa peningkatan asupan potasium, kalsium dan magnesium ini dicapai tanpa menggunakan suplemen mineral.

Prof Charlton dan timnya (2007) menyimpulkan bahwa penelitian mereka menunjukkan respons terhadap kesehatan masyarakat.

"Anda dapat mencapai pengurangan tekanan darah sistolik yang signifikan secara klinis untuk hipertensi sedang dalam pengobatan masyarakat berpenghasilan rendah di Afrika Selatan melalui manipulasi dari tujuh diet makanan olahan yang dikonsumsi," kata Prof Charlton seperti dilansir Health24, Selasa (2/3/2010).

Studi ini tidak hanya menunjukkan bahwa masyarakat miskin dengan sedikit sumber daya dapat membuat perubahan pola makan yang dapat meningkatkan tekanan darah, tetapi pola makan itu juga dapat diubah dengan membuat beberapa penyesuaian.(ir/ir) 

Sumber :

Lemak Pada Wanita Menopause Meningkatkan Risiko Stroke

on 0 komentar Read Full Article

Pennsylvania, Perempuan memiliki risiko stroke lebih rendah dibandingkan pria. Lemak dan lemak trans menjadi berbahaya bagi perempuan setelah menopause karena meningkatkan risiko stroke.

Kue dan gorengan yang banyak diminati wanita menjadi penyebab menumpuknya lemak dan lemak trans. Makanan tersebut mengandung banyak lemak dan dapat meningkatkan risiko stroke bagi wanita di atas usia 50 tahun.

Dr Emil Matarese, kepala bagian stroke di St Mary Medical Center di Langhorne, Pennsylvania, melakukan pemeriksaan terhadap 87.230 partisipan dan hasilnya dipresentasikan pada konferensi American Stroke Association.

Sebelum menopause, perempuan secara tradisional memiliki risiko stroke lebih rendah dibandingkan laki-laki dengan usia sama. Namun menurut Dr. Ka He, spesialis gizi dan penulis senior studi dari University of North Carolina, Chapel Hill dan rekannya Sirin Yaemsiri, setelah menopause masalah gender tak lagi berpengaruh.

Penelitian dilakukan terhadap partisipan dengan usia 50-79 tahun. Peneliti menempatkan mereka ke dalam empat kelompok berdasarkan banyak lemak yang dimakan. Lalu peneliti melihat 7 tahun setelahnya untuk mengetahui berapa banyak penderita stroke yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah ke otak.

"Ada 288 penderita stroke dalam kelompok wanita yang paling banyak mengkonsumsi lemak setiap hari (95 gram) dan 249 dalam kelompok mengonsumsi lebih sedikit lemak (25 gram)," ujar Yaemsiri seperti dilansir CBC, Senin (1/3/2010).

Tapi ada faktor lain yang mempengaruhi risiko stroke, seperti berat badan, ras, rokok, olahraga, alkohol, dan obat-obatan seperti aspirin atau pil hormon. Peneliti menyimpulkan bahwa wanita yang makan lemak paling banyak 44 persen lebih tinggi memiliki risiko stroke.

Peneliti juga menemukan 30 persen risiko lebih besar pada wanita yang banyak mengonsumsi lemak trans yang� terkandung pada margarin, makanan yang digoreng, kerupuk dan kue-kue.

"Kita perlu melihat label pada makanan yang kita beli, karena banyak lemak yang tersembunyi di dalam kue dan orang tidak sadar berapa banyak yang telah mereka makan," kata Matarese.

American Heart Association merekomendasikan untuk membatasi maksimal 25-35 persen dari total kalori lemak dan kurang dari 1 persen untuk lemak trans. Lemak yang paling sehat terdapat pada kacang-kacangan, biji-bijian, ikan dan minyak sayur.

(ir/ir) 

Sumber :

Bisakah Varises Disembuhkan?

on 0 komentar Read Full Article

California, Pegal-pegal, panas dan nyeri adalah keluhan umum yang dirasakan penderita varises. Selain mengganggu penampilan, punya varises juga sering membuat aktivitas terhambat karena berdiri lama saja rasanya kaki sudah nyeri dan panas.

Varises adalah urat pada dinding yang lemah sehingga menyebabkan tonjolan di atas permukaan kulit. Tonjolan ini bisa muncul karena kebocoran katup dalam pembuluh saphenous di kaki yang mencegah aliran darah menuju jantung. Varises menyebabkan sakit, gatal dan terkadang terjadi komplikasi lain seperti eksim atau bisul.

Orang yang berisiko tinggi terkena varises adalah ibu hamil, juru masak, perawat, pelayan, penata rambut dan pekerjaan lain yang mengharuskan duduk atau berdiri lama.

Diperkirakan sekitar 20 persen sampai 30 persen masyarakat memiliki varises dan sekitar 25 juta wanita Amerika menderita varises.

Bisakah varises disembuhkan?

Deborah Heine adalah salah satu dari penderita varises. Ibu tiga anak ini selalu mengeluhkan rasa sakit di kakinya setiap bangun pagi.

Tapi keadaan itu berubah ketika ia menjalani prosedur singkat di Cedars-Sinai Medical Center dengan menggunakan metode baru next-generation radiofrequency catheter untuk mengobati varisesnya.

"Bantuan dalam semalam," kata Heine ketika mendeskripsikan pengalamannya. Ketika bangun di pagi hari, Heine merasakan kakinya 10 pound lebih ringan. Dan ia bisa melakukan semua rutinitasnya tanpa mengalami rasa sakit.

Phillip Levin, MD, dokter di Cedars-Sinai adalah salah satu ahli bedah vaskular pertama di California Selatan yang menggunakan metode baru next-generation radiofrequency catheter yang disebut VNUS ClosureFASTTM ablation catheter untuk pengobatan varises.

"Waktu operasi dengan menggunakan new catheter setengah lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan catheter generasi sebelumnya," kata Dr Levin, yang dianggap sebagai seorang ahli prosedur VNUS, setelah mengobati sekitar 300 pasien sejak tahun 2003 dengan ClosureFASTTM catheter, seperti dilansir Medicalnewstoday, Kamis (4/3/2010).

Dengan menggunakan catheter lama waktu operasi memakan waktu 45 menit hingga 1 jam. Prosedur yang sama sekarang hanya memerlukan waktu 15 sampai 20 menit, dengan 98 persen tingkat keberhasilan yang sama.

Catheter baru ini memungkinkan ahli bedah untuk mengobati pembuluh darah tanpa harus menarik atau mengubah posisi diantara segmen-segmen tersebut yang biasanya membuat prosedur kerja kurang intensif. Pasien biasanya keluar dari rumah sakit pada hari yang sama.

Selama prosedur, Dr Levin memasukkan catheter kecil ke dalam pembuluh saphenous menggunakan jarum suntik dengan pemantauan USG. Catheter mengirimkan panas radiofrequency ke dinding pembuluh yang menyebabkannya menyusut dan menutup. Setelah pembuluh menyusut, darah diteruskan ke pembuluh-pembuluh sehat lainnya. Biasanya tidak memerlukan jahitan.

Setelah prosedur selesai, Dr Levin membungkus kaki pasien dengan perban tebal ace-type selama 2-3 hari. Segera setelah pasien sembuh dari infus obat penenang, perban dibuka dan izinkan pulang. Beberapa orang akan kembali bekerja pada hari yang sama. Satu-satunya batasan yang diberikan adalah menghindari berlari atau melompat selama sekitar 10 hari.

Pengobatan varises yang dulu lebih ribet yang membutuhkan anestesi umum, rawat inap dan pemulihan yang lama. Belum lagi disertai pembangkakan dan memar yang signifikan dan menimbulkan rasa sakit. Pengobatan dengan menggunakan VNUS ClosureFASTTM catheter ini meminimalkan rasa sakit dan memar.(ir/ir) 

Sumber :

Tes Genetik untuk Tentukan Pola Diet Ideal

on 0 komentar Read Full Article

California, Berat badan tidak turun-turun meskipun sudah mengonsumsi makanan rendah lemak? Mungkin Anda membutuhkan tes genetik untuk menentukan pola diet seperti apa yang ideal dan berhasil.

Sebuah studi kecil dengan melibatkan sekitar 140 perempuan yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas menunjukkan bahwa perempuan yang melakukan diet sesuai genetiknya lebih berhasil menurunkan berat badan dibanding perempuan yang dietnya tidak sesuai. Hasil studi ini telah dilaporkan oleh peneliti dalam pertemuan American Heart Association.

"Menggunakan informasi genetik akan lebih potensial dalam hal penurunan berat badan serta membantu memecahkan permasalahan obesitas yang semakin tinggi dalam masyarakat," ujar Christopher Gardner dari Stanford University di California, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (4/3/2010).

Dalam penelitian ini akan dicari 3 gen yang mengalami mutasi yaitu FABP2, PPARG dan ADRB2. Tiga mutasi gen ini menunjukkan seseorang yang merespons baik makanan rendah lemak, diet rendah karbohidrat atau diet untuk keduanya yaitu lemak dan karbohidrat.

Peneliti memilih secara acak salah satu pola diet terhadap 140 perempuan, lalu tim peneliti melakukan tes DNA dengan menggunakan kapas pipi untuk melihat apakah perempuan tersebut sudah mendapatkan pola diet yang sesuai atau tidak.

Setelah lebih dari setahun, perempuan yang melakukan diet sesuai dengan genetiknya berhasil menurunkan berat badan sebesar 5,3 persen. Sedangkan perempuan yang pola dietnya tidak sesuai hanya berhasil menurunkan berat badannya sebesar 2,3 persen. Tes yang dilakukan ini untuk mencari gen apa yang dapat mempengaruhi metabolismenya.

"Salah satu variasi gen dapat mempengaruhi penyerapan lemak di usus. Orang dengan mutasi gen tertentu dapat menyerap lebih banyak lemak dari makanannya, sehingga harus mengurangi asupan lemak jika ingin menurunkan berat badannya," ujar Ken Kornman, kepala petugas ilmiah Interleukin.

Kornman menambahkan ada variasi gen lainnya yang menentukan respons terhadap insulin, tubuh memproduksi insulin untuk mengolah gula yang nantinya akan mempengaruhi penyerapan karbohidrat. Pada gen tertentu, karbohidrat sederhana seperti gula dan tepung akan menyimpan lebih banyak energi dalam bentuk lemak.

"Sekitar 16 persen dari perempuan tersebut memiliki dua mutasi yang membuatnya harus menjaga asupan lemak dan karbohidrat," ungkap Kornman.

Penelitian selanjutnya akan dilakukan untuk mengetahui apakah diet yang sesuai dengan genetik ini juga bisa mempengaruhi rasa kenyang seseorang atau tidak.

(ver/ir) 

Sumber :

Kurang atau Kelebihan Tidur Meningkatkan Lemak Perut

on 0 komentar Read Full Article

North Carolina, Memiliki waktu tidur yang ekstrem sangat mempengaruhi penumpukan lemak di perut terutama pada orang usia muda. Kurang atau kelebihan tidur paling gampang bikin perut penuh lemak.

Penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal Sleep seperti dikutip Rabu (3/3/2010) menunjukkan bahwa pemuda Afrika-Amerika dan Hispanik yang memiliki durasi tidur pendek atau panjang memiliki peningkatan lemak perut yang lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidur malam normal selama 6-7 jam.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan yang berusia di bawah 40 tahun, baik yang durasi tidurnya pendek atau panjang sangat terkait dengan peningkatan indeks massa tubuh atau Body Mass Index (BMI) yang signifikan. Karena berhubungan dengan jaringan adipose bawah kulit atau Subcutaneous Adipose Tissue (SAT) dan jaringan visceral adipose atau Visceral Adipose Tissue (VAT) sehingga menimbun banyak lemak.

Dibandingkan dengan orang yang tidur malam selama 6-7 jam, orang yang tidur malam selama 5 jam atau kurang mengalami peningkatan BMI rata-rata 1,8 lebih tinggi dan akumulasi SAT lebih besar 42 cm dan VAT 13 cm. Sedangkan yang tidur malam selama 8 jam atau lebih mengalami peningkatan BMI 0,8 lebih tinggi, juga akumulasi SAT 20 cm dan VAT 6 cm yang lebih besar.

Tetapi ternyata tak ada hubungan yang signifikan antara durasi tidur dengan perubahan lemak perut pada partisipan di atas usia 40 tahun.

Peneliti melakukan kajian terhadap 1.107 orang di IRAS (Insulin Resistance Atherosclerosis Study) Family Study. Data yang dikumpulkan dari 332 orang Afrika-Amerika dan 775 orang Hispanik dengan usia rata-rata usia 41,7 tahun dengan rentang usia 18-81 tahun.

Dalam kelompok partisipan Afrika-Amerika dan Hispanik, mereka yang kurang tidur lebih besar mengalami peningkatan lemak selama lima tahun.

G. Kristen Hairston, MD, asisten profesor kedokteran internal di Wake Forest University School of Medicine di Winston-Salem, NC, mengatakan bahwa waktu tidur cukup penting bagi orang-orang dari semua ras dan etnis.

Namun, laporan dari etnis minoritas ada perilaku ekstrem dalam durasi tidur. Menjadikan mereka berisiko terhadap gangguan metabolisme seperti obesitas dan diabetes.

"Waktu tidur yang tepat penting untuk menjaga berat badan yang sehat," kata Hairston.

Kategori BMI adalah:

1. Nilai indeks massa tubuh kurang dari 19 tergolong ke dalam kelompok kurus.
2. Nilai 19-24,9 masuk ke dalam kelompok ideal.
3. Nilai antara 25-29,9 masuk kelompok kelebihan berat badan (gemuk).
4. Jika mencapai nilai 30 atau lebih maka orang tersebut masuk ke dalam kelompok obesitas.

Cara menghitung BMI dengan mengkuadratkan nilai tinggi badan (dalam satuan meter). Lalu nilai berat badan (dalam satuan kilogram) dibagi hasil kudrat dari tinggi badan tersebut.

Misalnya seseorang perempuan berusia 30 tahun memiliki berat badan 60 kg dan tinggi badan 160 cm (1,6 meter). Cara menghitungnya pertama kali mengkuadratkan tinggi badan 1,6 X 1,6 hasilnya 2,56. Lalu nilai berat badan dibagi hasil perkalian dari tinggi badan yaitu 60 : 2,56 hasilnya 23,43. Berarti nilai BMI dari perempuan tersebut sebesar 23,43 dan masuk ke dalam kelompok ideal/normal.

(ir/ir) 

Sumber :

Penyebab Banyak Gas di Perut

on 0 komentar Read Full Article

Jakarta, Hampir sebagian besar masyarakat pernah merasakan perut kembung, baik yang disebabkan oleh menelan udara atau akibat produksi gas berlebih di saluran pencernaan. Lalu apa yang menyebabkan gas diperut berlebih?

Beberapa orang ada yang berusaha menghilangkan gas berlebih dari dalam tubuh dengan cara mengeluarkannya lewat dubur (buang angin) atau dengan bersendawa. Hal ini dapat membantu menjaga tekanan dalam saluran usus agar tetap rendah dan mencegah peregangan lambung serta usus. Rata-rata orang melepaskan gas 14 kali dalam sehari baik secara sadar ataupun tidak sadar.

Untuk memahami penyebab perut kembung harus diketahui terlebih dahulu mengenai proses pencernaan. Perut dan usus bekerja untuk menggerakan makanan melalui proses gerakan peristaltik. Pemerasan ini terjadi secara terorganisasi untuk menjaga agar sisa makanan dan limbah lainnya bergerak hingga menuju anus.

Setiap udara yang ada dalam usus akan terdorong bersama hingga akhirnya tubuh merasa perlu dikeluarkan. Kondisi perut yang kembung terkadang membuat seseorang malu atau merasa tidak pantas, meskipun sebagian orang bisa mengontrol saat mengeluarkan gas.

Saraf di rektum akan mengirimkan sinyal ke otak ketika merasakan tekanan dari usus besar atau ada gas yang perlu untuk dikeluarkan dari tubuh. Jika otak menerima pesan tersebut pada waktu yang tepat, maka seseorang bisa secara sadar mengeluarkan gas berlebih yang membuat perut menjadi kembung.

Beberapa makanan juga bisa menyebabkan timbulnya gas berlebih seperti sayuran (kol, kubis, brokoli, kembang kol dan kacang polong), makanan yang mengandung serat tinggi, minuman berkarbonasi, makanan yang mengandung sorbitol serta fruktosa.

Seperti dikutip dari MSN, Rabu (3/3/2010) makanan ini menyebabkan gas berlebih karena tidak dipecah hingga makanan tersebut mencapai usus besar dan dicerna oleh bakteri. Proses ini menimbulkan lebih banyak gas dibandingkan proses pencernaan yang terjadi di usus kecil.

Saat makanan dicerna oleh bakteri di usus besar akan menimbulkan bau busuk karena makanan fermentasi ini belum diserap oleh usus kecil. Akibatnya bisa timbul gas seperti metana dan hidrogen sulfida, hal inilah yang membuat gas dari dalam tubuh berbau tak sedap.

Jika seseorang sering mengalami perut kembung ada beberapa tips yang bisa dilakukan yaitu mencari tahu makanan apa yang menyebabkan gas dalam tubuh berlebih, mengurangi kecepatan makan dan minum sehingga gas yang ikut tertelan tidak terlalu banyak. Apabila cara-cara tersebut tidak berhasil maka sebaiknya memeriksakan ke dokter karena ada kemungkinan perut kembung akibat penyakit tertentu.

(ver/ir) 

Sumber :

Kopi Tidak Berbahaya untuk Jantung

on 0 komentar Read Full Article

Jakarta, Banyak orang takut minum kopi karena dianggap bisa mengganggu jantung. Tapi kopi ternyata bisa bersahabat dengan jantung atau 'hearth friendly'. Kopi hanya berpengaruh sedikit pada penderita darah tinggi itu pun masih bisa ditoleransi.

Penemuan yang dilakukan peneliti jantung ini bisa membuat peminum kopi jatuh cinta. Hasil studi ini telah dipresentasikan pekan ini di konferensi American Heart Association (AHA) di San Fransisco.

Peminum kopi hanya memiliki risiko lebih rendah untuk penyakit ritme jantung abnormal. Tidak ada indikasi yang menunjukkan bahwa minum secangkir kopi sehari akan meningkatkan risiko aterosklerosis atau penebalan dinding pembuluh darah yang dapat menyebabkan serangan jantung.

Selain itu, kandungan lain di dalam kopi selain kafein dapat mengurangi risiko diabetes bagi perempuan yang teratur minum.

Namun tidak semua laporan di konferensi tahunan AHA pada Cardiovascular Disease Epidemiology and Prevention and Nutrition, Physical Activity and Metabolism itu benar-benar mengembirakan bagi pecinta kopi.

Salah satu laporan menemukan potensi hubungan antara minum kopi dan tekanan darah tinggi. Tetapi jangan khawatir efeknya digambarkan sangat sederhana alias minim.

Studi tentang ritme jantung itu dengan meneliti 130.054 anggota dari Kaiser Permanente Medical Care Program yang telah dirawat dirumah sakit karena gangguan ritme jantung. Sekitar 2 persen dari mereka yang dirawat di rumah sakit karena gangguan itu dan yang paling umum adalah masalah atrial fibrillation.

Dr Arthur Klatsky, konsultan jantung senior yang memimpin penelitian ini, mengatakan mereka yang dilaporkan minum kopi 4 cangkir per hari lebih rendah 18 persen risiko terkena jantung dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi.

"Ini mungkin sebuah kejutan, karena sebagian orang takut untuk minum kopi. Dan saya tidak berpikir kita akan siap untuk memberitahukan orang-orang bahwa mereka harus minum kopi untuk mencegah masalah ritme jantung," kata Klatsky, seperti dilansir USNews, Jumat (5/3/2010).

Studi ini tidak memberikan alasan mengapa kopi dapat mengurangi masalah ritme jantung. Menurut Klatsky, bisa jadi karena si peminum kopi melakukan diet atau banyak berolahraga. Tapi juga tidak bisa dikatakan dengan pasti bahwa kopi tidak berhubungan dengan masalah ritme jantung minor (ringan) yang memang tidak memerlukan perawatan di rumah sakit.

Intinya, pencinta kopi tak perlu berhenti minum kopi hanya karena mereka memiliki masalah dengan ritme jantung.

Studi lain yang diikuti lebih dari 3 000 pria dan wanita usia 20 tahun juga tidak menemukan hubungan antara konsumsi kopi dan atherosclerosis untuk laki-laki dan perempuan baik itu kulit hitam atau putih, perokok atau bukan perokok. Partisipan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang mengonsumsi kopi tidak lebih dari 4 cangkir sehari.

"Berdasarkan data ini, tampaknya tidak ada hubungan substansial antara minum kopi dengan peningkatan atau penurunan aterosklerosis," kata Jared Reis, seorang ahli epidemiologi dari US National Heart, Lung and Blood Institute.

Studi ketiga, berdasarkan laporan dari Women's Health Study, menjelaskan bahwa diabetes tipe 2 (diabetes karena gaya hidup) lebih sedikit dialami peminum kopi.

Peneliti membandingkan 359 wanita postmenopause yang baru didiagnosa diabetes tipe 2 dan 359 wanita tanpa penyakit. Hasilnya menunjukkan bahwa wanita yang minum 4 cangkir kopi berkafein sehari, lebih rendah 56 persen risiko terkena diabetes daripada mereka yang tidak minum kopi.

"Yang tampaknya mengurangi risiko dari efek kafein karena pengikatan protein hormon," kata Dr. Liwei Chen, asisten profesor University of California, Los Angeles. Tapi menurut Chen temuan-temuan awal ini masih memerlukan studi yang lebih lanjut.

Laporan lain yang memastikan konsumsi 1-3 cangkir kopi sehari hanya berpengaruh sedikit peningkatan risiko tekanan darah tinggi datang dari Dr Liwei Chen, asisten profesor epidemiologi di Louisiana State University School of Public Health. Dia menggunakan data dari enam penelitian yang mengikutsertakan lebih dari 172.000 partisipan.

"Berdasarkan hasil kami, untuk jangka panjang minum kopi mungkin merupakan faktor risiko hipertensi, tetapi efeknya tidak terlalu besar," kata Chen.

Namun Chen juga menyarankan, penting bagi orang-orang mengurangi konsumsi kopi jika khawatir tentang tekanan darah mereka.(ir/ir) 

Sumber :

Nyeri Punggung Bawah yang Hebat

on 0 komentar Read Full Article

Jakarta, Bapak H (28 tahun) datang ke dokter dengan keluhan nyeri punggung bawah (nyeri boyok) yang hebat. Jalannya tertatih-tatih menahan sakit. Ia mengatakan kepada dokternya, 'Dok saya kemarin mengangkat barang berat, dan beberapa waktu kemudian pinggang saya sangat sakit. Saya takut, jangan-jangan saya bisa lumpuh', kata bapak H.

Nyeri punggung bawah (NPB) merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama. Pada penderita dewasa tua, nyeri punggung bawah dapat mengganggu aktivitas sehari-hari pada 40% penderita dan gangguan tidur pada 20% penderita.

Penyebab nyeri punggung bawah

Nyeri Punggung Bawah adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, dapat berupa nyeri lokal (inflamasi), maupun nyeri radikuler (menjalar) atau keduanya.

Nyeri yang berasal dari punggung bawah dapat dirujuk ke daerah lain atau sebaliknya nyeri yang berasal dari daerah lain dirasakan di daerah punggung bawah. Nyeri Punggung Bawah pada hakekatnya merupakan keluhan atau gejala dan bukan merupakan penyakit spesifik.

Penyebab NPB antara lain kelainan muskuloskeletal, sistem saraf, vaskuler, visceral dan psikogenik. (Hogan, 2000, Czerniecki, 2001).

Berbagai bangunan peka nyeri misalnya tulang dan otot terdapat di daerah punggung bawah. Semua bangunan-bangunan tersebut mengandung reseptor nyeri yang peka terhadap berbagai stimulus mekanikal, termal, kimiawi. Reseptor-reseptor tersebut sebenarnya berfungsi sebagai proteksi (Skew, 2000). Penyebab umum dari nyeri punggung bawah adalah regangan otot punggung yang berlebih.

Mewaspadai nyeri punggung yang berbahaya

Sebagian besar penyebab nyeri punggung bawah adalah bukan masalah kesehatan yang serius. Hanya kurang lebih 5% dari kasus nyeri punggung bawah yang disebabkan oleh masalah kesehatan yang serius seperti tumor, infeksi saraf tulang belakang.

Gejala dan tanda bahwa suatu nyeri punggung disebabakan suatu penyakit yang serisu disebut 'red flags'. Red flags adalah gejala atau tanda fisik yang memberi petunjuk akan adanya kelainan serius seperti fraktur, kanker, infeksi dan sindrom kauda. 'Yellow flag' adalah faktor psikologis yang memberi petunjuk bahwa nyeri pinggangnya cenderung berkembang menjadi kronik.

Pelacakan akan kausa non mekanik sangat ditentukan oleh ada tidaknya 'red flags' yang menggambarkan adanya kecurigaan akan penyebab NPB yang serius. Nyeri pada saat istirahat, kelemahan tungkai, gangguan buang air kecil dan buang air besar, rasa baal di tungkai, riwayat trauma yang signifikan dan riwayat kanker atau infeksi spesifik merupakan berbagai 'tanda bahaya' pada NPB (Cohen, 2001).

Bila Anda mengalami nyeri punggung dengan salah satu atau lebih 'tanda bahaya' tersebut, maka segeralah berobat ke dokter.

Keterlibatan sistem saraf dicurigai apabila dalam anamnesa ditemukan gejala nyeri yang sifatnya menjalar sampai di bawah lutut. Nyeri memburuk dengan berjalan, gangguan buang air kecil atau buang air besar dan kelemahan pada tungkai. Dokter Anda akan melakukan pemeriksaani yang teliti untuk konfirmasi (Gow, 2003).

Pemeriksaan penunjang akan sangat ditentukan oleh hasil wawancara dan pemeriksaan fisik. Pada kasus-kasus tanpa adanya 'red flags', pemeriksaan pencitraan atau imaging dapat ditunda terlebih dahulu. Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan pemeriksaan terpilih pada kasus-kasus dengan kecurigaan penyakit serius di sistem saraft tulang belakang (Gow, 2003).

Bagaimana mencegah dan mengobati nyeri punggung?

Penderita nyeri punggung bawah dengan nyeri sedang sampai berat, subakut maupun kronik pada umumnya berkonsultasi dengan dokter. Penderita sebaiknya diterapi secara optimal untuk menghilangkan nyeri dan memfasilitasi aktivitas fisik dan peningkatan kualitas hidup. Pemilihan terapi obat tergantung pada berat ringannya nyeri dan mekanisme yang mendasari nyeri.

Pencegahan nyeri punggung:
1. Tindakan pencegahan adalah tindakan terpenting dalam usaha menanggulangi penyakit.
2. Motonya ialah 'Mencegah lebih baik dari mengobati'.
3. Lakukan kegiatan sehari-hari dengan baik dan benar, karena nyeri pinggang sering akibat postur yang salah serta akibat beban ditulang belakang.
4. Hidup rileks dengan olahraga secara teratur, mendengarkan musik santai, menjalankan agamanya, membaca, berekreasi dan menekuni hobinya.

Pencegahan untuk yang sedang nyeri punggung:
1. Jangan mengangkat, mendorong atau menarik sesuatu. Jangan membungkuk atau berjongkok.
2. Usahakan supaya tidak bersin, batuk ataupun mengejan.
3. Hindari naik turun tangga ataupun pekerjaan fisik yang mengeluarkan tenaga.
4. Jangan menggunakan sepatu bertumit tinggi.
5. Dianjurkan agar menggunakan korset pinggang jika rasa sakit bertambah pada sikap duduk, berdiri dan berjalan untuk mempercepat kesembuhan

Pencegahan kambuhnya nyeri punggung:
1. Berusaha duduk dengan sikap yang benar.
2. Berusaha berdiri dengan sikap yang baik.
3. Berusaha melakukan latihan secara teratur.
4. Tidur yang cukup.
5. Hidup dalam batas ketegangan yang normal.
6. Berusaha mengurangi berat badan jika kegemukan.
7. Jangan mengambil resiko jika aktifitas itu mengganggu punggung Anda.

Sumber :